Sexy Banget

Rabu, 17 November 2010

Pengaruh Pemikiran Ibnu Rusyd di Eropa


Pokok pemikiran Ibnu Rusyd tentang agama dan filsafat ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar pada dunia luar terutama pengaruhnya terhadap Barat. Usaha yang lakukan ini merupakan suatu terubosan yang besar pada dunia islam, lebih-lebih lagi ia mampu mempersatukan antara agama dan filsafat. Dimana pada saat itu banyak dari kalagan mereka masih banyak yang menentang fisafat dan menganggab filsafat itu adalah haram.
            Hal yang menyebabkan pemikiran Ibnu Rusyd berpengaruh dan bahkan digunakan sebagai ilmu yang sangat berarti bagi dunia barat. Disebabkan oleh seorang Jenderal Frederick II memiliki kecintaan terhadap  ilmu pengetahuan dan fisafat tertarik terhadap hasil peikiran yang berupa  komentar-komentar Ibnu Rusyd terhadap Aristoteles, dan kemudian hasil buku-buku yang berisikan komentar-komentar tersebut disebarluaskan ke daerah Eropa melalui berbagai terjemahan dan penerbitan. Penerjemahan ini juga di lakukan oleh para murid Ibnu Rusyd dari pelosok Eropa dan juga orang-orang Yahudi. Dalam pandangan Ibnu Rusyd yang lebih banyak menekankan pada kebebasan berpikir dan lebih menekankan akal, hal ini juga meneyababkan pemikirannya lebih banyak lari kepada filsafat.

Selain itu pula ada dari kalangan penganut filsafat Ibnu Rusyd, yang berusaha menterjemahkan dan diantara mereka jugalah yang mempopolerkan pemikiran Ibnu Rusyd. Dan bahkan  mereka juga  yang banyak mengenalkan pemikiran dari Ibnu Rusyd. Perkembangan pemikiran ibnu arabi yang dibawa oleh para pengikutnya, yang pada awalnya mereka sangat kosong dengan ilmu pengetahuan, berpikir sempit dan tidak menghargai akal.[1] Bagi mereka pada waktu itu, satu-satunya kebenaran adalah berasal dari agama kristen (gerejawan). Apa yang tidak sesuai dengan ajaran/ dogma Kristen dianggab salah dan sesat.


[1] Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, MA. Fisafat Islam : filosof dan filsafat . (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010). hlm 256.

Hasil Karya Ibnu Rusyd


Setelah Ibnu Rusyd meninggal ternyata buku-buku hasil dari karangannya tersebut masih ada yang ditemukan dan diselematkan. Dari buku-buku yang masih diselamatkan itu orang berkenalan dengan Ibnu Rusyd.
Jika membicarakaan hasil dari karya tulisnya baik dalam komentar, koreksi, dan opini, sehingga hasil karyanya menjadi lebih hidup dan tidak menjadi kaku dari segi hasil tulisannya yang  ia buat. Akan tetapi hasil karangannya yang sulit untuk ditemukan, baik dari segi terjemahan dari bahasa latin dan yahudi maupun yang berbahasa asli (bahasa Arab). Hal ini diakibatkan hasil karyanya telah banyak yang dimusnahkan, baik dari kejadian ia diadili dulu oleh khalifah maupun oleh ketika Andalus jatuh ketangan Jenderal Ximenes yang fanatik dengan kemenangan Kristen. Sehingga pada saat itu Jenderal Ximenes membakar habis buku-buku yang berbau Arab (ada kemungkinan hasil karya Ibnu Rusyd juga ikut terbakar).[1] Adapun hasil karya yang masih dapat dijumpai antara lain :
1.      Waktu masih muda ia hanya berorientasi pada pengetahuan ilmiah bagi kesempurnaan manusia, yang ia tulis atas namanya sendiri. Yang banyak mendukung hasil tulisan filsafat kono (seperti Aristoteles) maupun sezamannya.
2.      Kemudian setelah ia mulai dewasa sekitar tahun 567 H / 1171 M, ia mulai menulis tentang logika, filsafat, psikologi, sains, dan sebagainya (tulisannya ini merupakan karya-karya pengantar).
3.      Al-Kasyf’an Manahij al-Adillat fi’Aqa’id al-Millat, berisi tentang kritikan terhadap metode para ahli ilmu kalam dan sufi yang ia tulis di Marrakesh dan Seville (574 H / 1178 M).
4.      Fashl al-maqal fi mabain al-Hikmah wa al-Syariah min al-Ittishal, berisikan tentang pendahluan metodelogi terhadap pemikiran agama (teologi) dan filsafat (574H  / 1178M).
5.      Tahafut al-tahfut, berisikan tentang kritikan Ibnu Rusyd terhadap karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat (574 H / 1178 M). yang menegaskan keunggulan agama yang didasarkan pada wahyu dan akal yang dikaitkan dengan agama yang murni.
6.      Bidayat al-Mujahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisi tentang uraian-uraian tentang fiqih atau mengenai hukum islam (tahun 564H / 1168 M).
7.      Ketika menjabat sebagai dokter sultan ia menulis tentang komentar-komentar (tafsir) tahun 576 H /1180 M. Dan juga tentang psikologi tahun 586 H / 1190 M, yang kemudian dikembangkan dalam risalah khusus, De Animae Beatitudine. Yang berisi tentang komentar-komentar terhadap teks Aristoteles.
8.      Akan tetapi hasil karyanya juga ada juga yang menonjol dalam bidang astronomi/ kosmologi dan kedokteran. 
Dan masih banyak lagi hasil karya Ibnu Rusyd yang diperkirakan mencapai 78 buah, baik mencakup soal filsafat, kedokteran, hukum, teologi, astronomi, sastra dan lain-lain.[2]


[1] Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, MA. Fisafat Islam : filosof dan filsafat. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 225.
[2]A. khudari Soleh, M. Ag, Wacana Baru Filsafat Islam. ,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004),  hlm 100.

Teman-teman yang mendukung, yaitu :