Setelah Ibnu Rusyd meninggal ternyata buku-buku hasil dari karangannya tersebut masih ada yang ditemukan dan diselematkan. Dari buku-buku yang masih diselamatkan itu orang berkenalan dengan Ibnu Rusyd.
Jika membicarakaan hasil dari karya tulisnya baik dalam komentar, koreksi, dan opini, sehingga hasil karyanya menjadi lebih hidup dan tidak menjadi kaku dari segi hasil tulisannya yang ia buat. Akan tetapi hasil karangannya yang sulit untuk ditemukan, baik dari segi terjemahan dari bahasa latin dan yahudi maupun yang berbahasa asli (bahasa Arab). Hal ini diakibatkan hasil karyanya telah banyak yang dimusnahkan, baik dari kejadian ia diadili dulu oleh khalifah maupun oleh ketika Andalus jatuh ketangan Jenderal Ximenes yang fanatik dengan kemenangan Kristen. Sehingga pada saat itu Jenderal Ximenes membakar habis buku-buku yang berbau Arab (ada kemungkinan hasil karya Ibnu Rusyd juga ikut terbakar).[1] Adapun hasil karya yang masih dapat dijumpai antara lain :
1. Waktu masih muda ia hanya berorientasi pada pengetahuan ilmiah bagi kesempurnaan manusia, yang ia tulis atas namanya sendiri. Yang banyak mendukung hasil tulisan filsafat kono (seperti Aristoteles) maupun sezamannya.
2. Kemudian setelah ia mulai dewasa sekitar tahun 567 H / 1171 M, ia mulai menulis tentang logika, filsafat, psikologi, sains, dan sebagainya (tulisannya ini merupakan karya-karya pengantar).
3. Al-Kasyf’an Manahij al-Adillat fi’Aqa’id al-Millat, berisi tentang kritikan terhadap metode para ahli ilmu kalam dan sufi yang ia tulis di Marrakesh dan Seville (574 H / 1178 M).
4. Fashl al-maqal fi mabain al-Hikmah wa al-Syariah min al-Ittishal, berisikan tentang pendahluan metodelogi terhadap pemikiran agama (teologi) dan filsafat (574H / 1178M).
5. Tahafut al-tahfut, berisikan tentang kritikan Ibnu Rusyd terhadap karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat (574 H / 1178 M). yang menegaskan keunggulan agama yang didasarkan pada wahyu dan akal yang dikaitkan dengan agama yang murni.
6. Bidayat al-Mujahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisi tentang uraian-uraian tentang fiqih atau mengenai hukum islam (tahun 564H / 1168 M).
7. Ketika menjabat sebagai dokter sultan ia menulis tentang komentar-komentar (tafsir) tahun 576 H /1180 M. Dan juga tentang psikologi tahun 586 H / 1190 M, yang kemudian dikembangkan dalam risalah khusus, De Animae Beatitudine. Yang berisi tentang komentar-komentar terhadap teks Aristoteles.
8. Akan tetapi hasil karyanya juga ada juga yang menonjol dalam bidang astronomi/ kosmologi dan kedokteran.
Dan masih banyak lagi hasil karya Ibnu Rusyd yang diperkirakan mencapai 78 buah, baik mencakup soal filsafat, kedokteran, hukum, teologi, astronomi, sastra dan lain-lain.[2]